PERTENTANGAN SOSIAL
Pertentangan
sosial merupakan suatu penyimpangan yang biasanya didasari oleh kesalah
pahaman. Pertentangan sosial dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari, sebagai
contohnya : tawuran, peperangan antar suku dan juga kekerasan dalam rumah
tangga semua , semua itu hanya ingin memuaskan keegoisan masing-masing yang
ingin memenangkan dirinya sendiri.
Adapun
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial:
1. Rasa
Iri antara individu,negara, dan masyarakat
2. Adanya
rasa tidak puas masyarakat terhadap kepemerintahan
3. Banyak
adu domba antara politik,agama,suku serta budaya
PERTENTANGAN DAN KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik (pertentangan)
mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa
dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau
perang. Dasar konflik berbeda-beda.
Terdapat
3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu :
1.Terdapatnya
dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
2.Unit-unit tersebut
mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan- kebutuhan,
tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun
gagasan-gagasan
3.Terdapatnya interaksi
di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu
tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan
dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada
lingkungan yang paling kecil yaitu individu,sampai kepada lingkungan yang luas
yaitu masyarakat.
1.Pada
taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan,
ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri
seseorang
2.Pada taraf kelompok,
konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari
perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan,
nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota
kelompok, serta minat mereka.
3.Pada taraf masyarakat,
konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma
kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan
dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan
pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan
tertentu dengan yang ada dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
1.Elimination: yaitu
pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan
dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok
kami sendiri
2.Subjugation atau
domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat
memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3.Mjority Rule artinya
suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa
mempertimbangkan argumentasi.
4.Minority Consent: artinya
kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa
dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan
bersama
5.Compromise: artinya
kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan
mendapatkan jalan tengah
6.Integration: artinya
pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah
kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua
pihak
Pertentangan atau
ketegangan adalah tingkah laku yang berdasarkan emosi. Tiga ciri situasi
pertentangan yaitu:
1. Ada beberapa
bagian yang ada dalam konflik
2. Adanya interaksi
yang menyebabkan perbedaan
3. Adanya perbedaan
antara kebutuhan, tujuan, nilai, dll
INTEGRASI
Integrasi
sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling
berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi
lain mengenai Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat,
namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Sedangkan
yang disebut Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau
dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu
integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi
berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi
secara sosial budaya.
Integrasi
sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan
tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata social
A. Faktor
Internal :
- Kesadaran
diri sebagai makhluk sosial
- Tuntutan
kebutuhan
- Jiwa dan
semangat gotong royong
B. Faktor
External :
- Tuntutan
perkembangan zaman
- Persamaan
kebudayaan
- Terbukanya
kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
- Persaman
visi, misi, dan tujuan
- Sikap
toleransi
- Adanya
kosensus nilai
- Adanya
tantangan dari luar
INTEGRASI MASYARAKAT
Masalah
besar yang di hadapi indonesia adalah sulitnya integrasi antara satu dengan
yang lainnya. masyarakat” yang ada di indonesia mereka tetap hidup berdampingan
pada kemajemukannya
Berikut
adalah beberapa variabel yang dapat menghambat Integrasi :
1.
Klaim/Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang di anggap sebagai miliknya
2. Isu
asli tidak asli berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara
indonesia asli dengan keturunan lain
3. Agama,
sentimen agama dapat di gerakkan untuk mempertajam kesukuan.
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang golongan tertentu.
INTEGRASI NASIONAL
Apa itu
integrasi nasional?
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa
dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya
yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda
pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Contoh-contoh
penghambat Integrasi nasional :
1.
Perbedaan kepentingan, dengan masyarakat yang majemuk tentu akan menimbulkan
pula perbedaan kepentingan antara yang satu dan yang lain, dan bila tidak
disikapi secara dewasa hal ini juga dapat menimbulkan gesekan gesekan
masyarakat.
2.
Diskriminasi, adalah perlakuan yang tidak adil dan memihak hanya kesatu pihak
saja
3. Masih
berkembangnya paham ethosentris, yaitu paham yang menganggap budayanya adalah
yang paling unggul dan merendahkan budaya yan lainnya.
4. Masih
maraknya isu keagamaan dan saling menjelek-jelekkan antara agama yang satu dan
yang lainnya,
5.
Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan
6.
Bhinneka tunggal ika hanya sebatas wacana namun tidak pernah diterapkan atau di
praktekkan
Contoh-contoh
pendorong Integrasi nasional :
1. Adanya
rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan tangguh di
masa yang akan datang.
2. Rasa
cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
3. Adanya
rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu
adalah hal yang sangat sulit.
4. Adanya
sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak
ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
5. Adanya
rasa senasib dan sepenanggungan
6. Adanya
rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi terciptanya
kedamaian