TUGAS
II
ILMU
BUDAYA DASAR
BEDAH
CERPEN “MAS JONI”
Dosen : Auliya Ar Rahma
Oleh
:
Ira
Rochimah
1C114882
1KA08
SISTEM
INFORMASI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI
MARET
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sastra (Sanskerta: शास्त्र,
shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti
"teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata
dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam
bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan"
atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Secara
harfiah kata sastra berarti huruf atau tulisan atau karangan. Oleh karena alat
yang digunakan untuk menciptakan karya sastra adalah bahasa, maka seni sastra
di sebut juga seni bahasa. Dalam arti kesusastraan lama, istilah sastra berarti
buku baik yang berisi tentang sejarah, dongeng maupun peraturan undang- undang.
Sedangkan Sastra Indonesia, adalah sebuah istilah
yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara atau karya seni
yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Istilah "Indonesia" sendiri
mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan
sejarah poltik di wilayah tersebut. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada
sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas
dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana
bahasa Indonesia adalah satu turunannya).
Secara urutan waktu sastra di Indonesia terbagi atas
beberapa angkatan, yaitu Angkatan Pujangga Lama, angkatan Sastra Melayu Lama,
angkatan Balai Pustaka, angkatan Pujangga Baru, angkatan 1945, angkatan
1950-1960-an, angkatan 1966-1970-an, angkatan 1980-1990an, angkatan Reformasi,
angkatan 2000-an.
Berdasarkan sejarahnya, sastra dibagi menjadi dua
periode yaitu sastra lama dan sastra baru. Sastra lama, sering juga disebut
dengan kesusastraan klasik atau tradisional (sastra melayu). Zaman berkembang
nya kesusastraan klasik ini ialah sebelum masuknya pengaruh Barat ke Indonesia
atau bersamaan dengan masuknya agama islam pada abad ke-13. Beberapa bentuk
karya sastra lama yaitu: syair, pantun, gurindam, hikayat, dongeng dan tambo.
Sedangkan Sastra Baru sering disebut kesusastraan
baru atau sastra modern, yaitu yang hidup dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia. Sastra baru juga dapat diartikan sastra yang telah dipengaruhi oleh
karya sastra asing sehingga sudah tidak asli lagi. Beberapa bentuk karya sastra
modern yaitu: novel, cerpen, puisi, drama dan roman.
Dalam makalah ini saya akan menyampaikan salah satu
sastra modern yaitu cerpen karya Joseph Christoffel dengan judul “Mas Joni“
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Cerpen
2.
Identitas Cerpen “Mas Joni”
3.
Unsur-unsur Instrinsik dari Cerpen “Mas
Joni”
4.
Unsur-unsur Ekstrinsik dari Cerpen “Mas
Joni”
BAB II
ISI
A. Cerpen
Cerpen
atau cerita pendek adalah salah satu karya sastra tertulis dalam bentuk prosa
naratif fiktif. Cerpen merupakan karya sastra yang lebih banyak diminati karena
lebih ringan dan tidak membutuhkan banyak waktu, baik untuk membuat maupun membacanya.
Pengertian cerpen menurut para ahli pun beragam dan dari berbagai sudut
pandang. Secara sederhana, cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam
membahas salah satu unsur fiksi dalam aspek nya yang terkecil. Definisi lain
menyebutkan bahwa cerpen adalah prosa yang menceritakan salah satu masalah kehidupan
pelakunya sehingga hanya memiliki alur tunggal. Cerpen cenderung padat dan
langsung pada tujuannya bila dibandingkan dengan karya-karya fiksi lainnya yang
lebih panjang, yakni novel.
Ciri
Ciri Cerpen pada umumnya yaitu bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih
pendek daripada novel. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik
pengalaman sendiri maupun orang lain. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami
konflik sampai pada penyelesaiannya. Penokohannya sangat
sederhana, singkat, dan
tidak mendalam. Menceritrakan satu
kejadian, dari terjadinya
perkembangan jiwa dan krisis,tetapi tidak
sampai menimbulkan perubahan nasib. Terdiri kurang dari 10.000 kata. Sanggup meninggalkan
kesan mendalam dan mampu meninggalkan
efek pada perasaan pembaca. Hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi
pelakunya saja. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal
masyarakat. Beralur tunggal dan lurus. Tidak melukiskan seluruh kehidupan
pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
Cerita
fiksi seperti cerpen dan novel dapat kita analisis dengan dua segi, yaitu unsur
yang meleklat pada tubuh karya sastra itu sendiri (unsur intrinsik) dan unsur
yang ada di luar tubuh sastra itu sendiri (unsur ekstrinsik).
1.
Unsur Intrinsik
Unsur
intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik
cerpen mencakup :
·
Tema adalah ide pokok sebuah cerita,
yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
·
Latar (setting) adalah tempat, waktu ,
suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana
berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita
berlangsung. Unsur latar dapat dibedakan kedalam 3 unsur pokok yaitu, tempat,
waktu dan suasana.
-
Latar Tempat : Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur
tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu.
-
Latar Waktu : Latar waktu berhubungan dengan "kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan.
-
Latar suasana : Latar suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan
dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan jalan
cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung dalam suasana tertentu
·
Alur (plot) adalah susunan peristiwa
atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
-
Alur maju adalah rangkaian peristiwa
yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke
depan terus.
-
Alur mundur adalah rangkaian peristiwa
yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang
bergerak mundur (flashback).
-
Alur campuran adalah campuran antara
alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
-
Pengantar: bagian cerita berupa lukisan
, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
-
Penampilan masalah: bagian yang
menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
-
Puncak ketegangan / klimaks : masalah
dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
-
Ketegangan menurun/antiklimaks : masalah
telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
-
Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat
diatasi atau diselesaikan.
·
Perwatakan
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh
yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
-
Dialog tokoh
-
Penjelasan tokoh
-
Penggambaran fisik tokoh
·
Tokoh
Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam
cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:
-
Tokoh Protagonis : tokoh utama pada
cerita
-
Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau
lawan dari tokoh utama
-
Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh
utama dan tokoh lawan
· Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat
yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
2. Unsur
Ekstrinsik
Unsur
ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur
ekstrinsik meliputi:
-
Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya,
politik, ekonomi)
-
Latar belakang kehidupan pengarang
-
Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
B. Identitas
Cerpen “
§ Judul
: Mas Joni
§ Pengarang
: Joseph Christoffel
§ Tahun
: 2013
§ Sinopsis
:
Ogi seorang
anak kecil yang gemar bermain robot-robotan bersama bang Roy, kakaknya. Pada suatu
ketika bang Roy menceritakan bahwa ia melihat bagian badan robot-robotan yang
selama ini mereka cari di toko mainan bang Kumis di depan sekolahnya. Hingga akhirnya
Ogi memutuskan untuk pergi ke toko mainan didepan sekolahnya sendirian. Ogi pun
tersesat tidak tau arah untuk pulang. Sampai akhirnya semua itu hanyalah mimpi
yang mengingkatkan nya saat Ogi masih kelas 1 SD.
C. Unsur
– Unsur Instrinsik Cerpen “Mas Joni”
Berikut
adalah unsur – unsur instrinsik cerpen “Mas Joni”
§ Tema : Pengalaman masa kecil
§ Latar
-
Latar tempat : Rumah, jalanan, Pangkalan ojek, Warung, Kali, Perumahan
-
Latar waktu : Siang hari dan sore hari
-
Latar suasana : Sepi, sunyi, menegangkan
§ Alur : Alur mundur, terlihat dari jalan cerita
yang menceritakan masa kecil nya.
-
Pengantar : Ketika Ogi mencari bang Roy untuk bermain orang-orangan.
-
Penampilan masalah : Ketika Ogi membayangkan bagaimana bentuk
bagian robot yang dilihat oleh bang Roy di toko mainan depan sekolah
-
Puncak ketegangan : Ketika ogi tersesat, dan mencari jalan yang benar untuk pulang
-
Ketegangan menurun : Ketika bertemu seorang nenek dan ibu mas
Joni lalu diantar pulang oleh mas Joni
-
Penyelesaian : Ketika ogi melihat warung tempat dia biasa membeli telur
§ Perwatakan :
-
Ogi
: Nakal, percaya diri, banyak ingin tahu
-
Bang Roy : Suka bermain
-
Om Samsudin : Rajin
-
Rayhan : Peduli
-
Nenek : Baik
-
Ibu mas Joni : Baik
-
Mas Joni : Baik, tangguh, suka menolong
-
Rosa : Penakut
§ Tokoh : Dalam cerpen “mas Joni” memiliki Tokoh
Protagonis yaitu Ogi. Kemudian juga terdapat tokoh pembantu yaitu bang Roy, om
Samsudin, bang Shol, Rayhan, nenek, ibu mas Joni, mas Joni, Rosa
§ Amanat :
-
Seorang anak tidak diperbolekan pergi
sendiri, sebagai orang tua harus mengawasi anak dengan baik.
-
Selalu berterimakasih bila dibantu orang
D. Unsur
– Unsur Ekstrinsik Cerpen “Mas Joni”
§ Nilai
Agama :
-
Membantu sesama tanpa pamrih
-
Selalu membantu orang tua
§ Nilai
Sosial : Membantu sesama manusia
BAB
III
KESIMPULAN
Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu karya
sastra tertulis dalam bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen memiliki dua unsur
yaitu, unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik diantaranya
adalah tema, latar, alur, watak, tokoh, dan amanat. Unsur Ekstrinsik diantaranya
adalah nilai agama, nilai budaya, nilai politik, nilai ekonomi, nilai sosial,
dan latar belakang pengarang serta keadaan sosial saat cerita tersebut
diciptakan.
Pada cerpen “Mas Joni” dapat disimpulkan bahwa Ogi
adalah seorang anak yang pemberani dan ingin banyak tahu. Karna sifat yang
ingin banyak tahu nya itu lah Ogi sampai tersesat tidak tau arah pulang. Pada saat
tersesat Ogi dibantu diantar pulang oleh mas Joni. Sesampai nya Ogi dirumah Ogi
lupa mengucapkan terimakasih kepada mas Joni karena sudah mengantarkan nya
kembali kerumah. Semua itu hanyalah mimpi yang mengingatkan Ogi akan sebuah
perjalanan menakjubkan di masa kecil bersama mas Joni.
Dalam cerpen “Mas joni” ini dapat mengambil sebuah
pelajaran bahwa membantu sesama manusia itu sangatlah penting tetapi tak lupa
berterimakasih bila sudah dibantu.
DAFTAR
PUSTAKA