Information
Technology Service Managementatau
disingkat ITSM merupakan konsep manajemen dalam memberi layanan teknologi
informasi secara baik dan berhasil kepada pelanggan atau metode pengelolaan
sistem teknologi informasi (TI) yamg terpusat pada komsumen layanan TI terhadap
bisnis perusahaan.
Definisi tentang ITSM dijabarkan
oleh beberapa ahli sebagai berikut:
·
Brady
Orand (2011) mendefinisikan bahwa “service management as a set of specialized
organizational capabilities for providing value to customers in the form of
services”.
·
Menurut
Ivanka Menken (2009) bahwa IT Service Management merupakan
manajemen dari semua proses yang bekerja sama untuk memastikan kualitas
layanan, sesuai dengan tingkat layanan yang telah disepakati dengan pelanggan.
·
Menurut
Gerard Blokdijk (2008) bahwa ITSM adalah
satu set kemampuan khusus suatu perusahaan untuk memberikan sesuatu yang
bernilai kepada pelanggan dalam bentuk layanan. Kemampuan perusahaan ini dipengaruhi
oleh kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh pelanggan
·
Pandangan
yang dapat diambil dari definisi IT Service Management menurut Brady Orand
(2011), Ivanka Menken (2009) dan Gerard Blokdijk (2008) adalah bahwa, ITSM
merupakan semua proses yang digunakan untuk meningkatkan kualitas sesuai dengan
tingkat level yang telah disepakati bersama pelanggan, guna memberi suatu
layanan yang bernilai dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
ITSM
berfokus pada proses, cara atau metode, peran, fungsi dan karena nya terkait dan memiliki minat
yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses. Service
management tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau
detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan
kerangka kerja untuk menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan TI dan
interaksi antara personel teknis TI dengan pengguna teknologi informasi dan
aktifitas dari Service Provider(penyedia jasa).
ITSM umumnya menangani masalah operasional manajemen teknologi
informasi (kadang disebut operations architecture, arsitektur operasi) dan
bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan perangkat
lunak computer untuk dijual bukanlah focus dari ini, melainkan system komputer
yang digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis diperusahaan perangkat
lunak-lah yang merupakan focus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi,
seperti pada industry keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI
yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya. ITSM
sering dianggap sebagai analogi ERP pada TI, walaupun sejarahnya yang berakar pada
operasi TI dapat membatasi penerapannya pada aktivitas utama TI lainnya seperti
manajemen portfolio TI dll.
2.
Service Lifecycle
Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi
ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih
menekankan pada pengelolaan siklus hidup(lifecycle) layanan yang disediakan
oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
·
Service
Strategy
Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM
bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai
sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan
layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini
disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan
serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service
Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan
pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan
internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta
strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang
dicakup dalam Service Strategy, service yang terdiri
dari :
• Demand management, merupakan aktifitas yang
dapat mempengaruhi
permintaan pengguna dan merupakan penyedia kapasitas
layanan untuk
memenuhi permintaan user.
• Financial management, Memastikan penanganan
biaya-biaya dan resikoresiko
terkait penyediaan service melalui proses service
strategy, meliputi:
budgeting, accounting dan
charging
• Service portfolio management,
mengidentifikasi layanan IT untuk
menunjang strategi bisnis, meliputi : defined,
analyzed dan approved
Bagi
organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy
digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi
nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih
serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional
di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service
Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua
proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM
di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta
perangkat ITSM tersebut.
·
Service Design
Agar layanan TI dapat
memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus
terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service
Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis
dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM
itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain
untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi
portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage
dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya
untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun
peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design
yaitu:
1. Service Catalog Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management
·
Service
Transition
Service
Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan
serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun
layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan
lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan
dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya
secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition
yaitu:
1. Transition Planning and Support
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
·
Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang
mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di
dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara
efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan
dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga
kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala,
ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition
yaitu:
1. Event Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
·
Continual Service Improvement
Continual Service
Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara
kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI
mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah
satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality
Cycle
Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara
nyata tentunya mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT
menjadi lebih fokus kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya
lebih efisien dan dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang
dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada
akhirnya akan berdampak pada income perusahaan itu sendiri.
3. The Processes and Functions
Proses adalah
sekelompok aktifitas terstruktur yang dirancang untuk menyelesaikan tujuan
spesifik.
Fungsi didefinisikan sebagai unit organisasi
yang dikhususkan untuk tipe-tipe
pekerjaan tertentu dan bertanggung jawab akan output yang diinginkan.
ITIL versi 3 versi 2011 memiliki 30 proses dan fungsi yang bisa
dijadikan sebagai referensi dan panduan bagaimana mengelola layanan IT yang
sesuai dengan best practice dan good practice. Dalam setiap implementasi ITIL hendaknya dilakukan
penilaian terhadap proses-proses yang ada kemudian dilakukan perbandingan
terhadap proses-proses pengelolaan layanan yang terdapat dalam ITIL. Disamping
itu, setiap implementasi ITIL harus memiliki tujuan dan obyektif yang jelas.
Tanpa tujuan dan obyektif yang jelas, implementasi ITIL tidak akan mencapai
sasaran karena banyaknya proses serta fungsi yang terdapat dalam ITIL
4. Measurement, Metrics and the deming
cycle
PDCA atau yang sering
disebut juga dengan Deming Circle atau Deming Cycle atau Wheel, Shewhart Cycle,
control circle/cycle, dan Plan Do Study Act (PDSA) adalah sebuah metode manajemen
empat langkah iteratif yang digunakan pada proses bisnis untuk kontrol dan
peningkatan berkelanjutan dari proses dan produk.
Keempat fase yang terdapat pada PDCA
adalah :
Plan : mengidentifikasi
dan menganalisismasalah
Do : mengembangkan dan menguji solusi yang berpotensi
Check : mengukur seberapa efektif pengujian solusi sebelumnya dan
menganalisis apakah langkah tersebut dapat ditingkatkan
Act : mengimplementasikan solusi yang telah ditingkatkan secara menyeluruh
Sumber :
sixsigmaindonesia.com/plan-do-check-act-pdca/
http://itilindo.com/2008/11/21/apa-itu-itil/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar