“ KERANGKA PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK SERVICE DESK SEBAGAI REKOMENDASI IMPLEMENTASI IT SERVICE MANAGEMENT (ITSM) & FRAMEWORK DAN IBM TERHADAP PERKEMBANGAN ITIL “
Analisa
Jurnal
ABSTRAK
Perusahaan di masa kini telah mengalami kemajuan dengan penggunaan Informasi
Teknologi (IT). Pengaplikasian IT telah membantu di berbagai sektor seperti
finance, human resource, sales dan procurement. Hal ini tentu saja membuat
usaha yang ada harus bersaing untuk memberikan nilai lebih dalam produk mereka.
Pelanggan saat ini menjadi semakin jeli dengan adanya bantuan dari IT untuk
memilih produk. Oleh sebab itu dibutuhkan metode baru yang dapat digunakan
supaya pelanggan yang ada tetap atau bertambah loyal dengan perusahaan
tersebut. Kualitas pelayanan menjadi bagian penting bagi sebuah perusahaan atau
organisasi. Oleh karena itu ITSM (IT Service Management) yang mengacu pada
implementasi dan manajemen layanan teknologi informasi yang berkualitas yang
dilakukan oleh para penyedia IT melalui proses, sumber daya manusia, dan IT.
ITSM erat kaitanya dengan ITIL ( IT Information Library) yaitu ITSM framework
yang dikembangkan pemerintahan Inggris. Salah satu solusi yang efektif adalah
dengan peningkatan kualitas dari pelayanan (service) kepada pelanggan mereka.
Beberapa referensi menunjukkan bahwa implementasi Service desk merupakan awal
yang baik bagi organisasi TI kecil yang ingin menerapkan ITSM. Dan IBM sebagai salah satu perusahaan yang sudah mapan kini memfokuskan sumber
dayanya pada bidang pelayanan guna mempertahankan pelanggan mereka. Dengan
metode framework ITIL, IBM berhasil mengimplementasi dan meningkatkan kemampuan
mereka dalam memberikan jasa terbaik kepada pelanggan.
Analisa
Jurnal
IT Service
Management (ITSM)
Alasan penerapan service management menurut ITIL adalah untuk
mengarahkan organisasi IT service
provider, yaitu “untuk mencapai efisiensi dan efektivitas IT sembari meningkatkan
kualitas service terhadap bisnis sesuai biaya yang disediakan”. Rob Addy menekankan bahwa manajemen suatu service
harus berfokus pada tiga pertanyaan yaitu, apa yang perlu kita lakukan
sekarang, apa yang perlu kita lakukan bila terjadi kesalahan, dan bagaimana agar segalanya dapat
berjalan lancar untuk seterusnya. Pertanyaan
tersebut memerlukan jawaban yang melibatkan manusia, proses, dan aset
dalam lingkaran siklus yang terus
menerus dalam rangka menuju perbaikan ataupun penyesuaian terhadap perubahan-perubahan.
IT
Infrastructure Library (ITIL)
ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC) suata badan dibawah
pemerintah Inggris, dengan bekerja sama dengan The IT Service Management Forum (itSMF) dan
British Standard Institute (BSI). ITIL
merupakan suatu framework pengelolaan
layanan TI (IT Service Management –
ITSM) yang sudah diadopsi sebagai standar
industri pengembangan industri perangkat
lunak di dunia.
ITSM memfokuskan diri pada 3 (tiga) tujuan
utama, yaitu:
1.
Menyelaraskan
layanan TI dengan kebutuhan sekarang dan
akan datang dari bisnis dan
pelanggannya.
2.
Memperbaiki
kualitas layanan-layanan TI.
3.
Mengurangi
biaya jangka panjang dari penge- lolaan layanan-layanan tersebut.
Standar ITIL berfokus kepada pelayanan customer, dan sama
sekali tidak menyertakan proses
penyelarasan strategi perusahaan terhadap strategi TI yang dikembangkan.
IT
infrastructure Library (ITIL) merupakan dokumentasi
best practice ITSM yang
komprehensif dan konsisten. ITIL merupakan kerangka kerja yang sangat
luas yang menggambarkan keseluruhan ITSM
dalam beberapa modul. dibelakang pengembangan
ITIL adalah kesadaran bahwa organisasi pada umumnya, dan service
provider pada khususnya, sangat
bergantung pada TI dalam memenuhi tujuan organisasi dan kebutuhan bisnis
customer mereka. Pertumbuhan
ketergantungan ini menyebabkan peningkatan permintaan/ kebutuhan akan service TI yang berkualitas tinggi.
Kelebihan & kelemahan ITIL atau ITSM
lain :
ITIL
(Information Techonology Infrastructure Library) merupakan salah satu kerangka
kerja atau framework dalam penerapan ITSM (Information Technology Service
Management). ITIL memberikan layanan untuk mengelola layanan TI. Dalam
pengimplementasian ITSM dalam perusahaan, ITIL memiliki beberapa keuntungan
atau kelebihan, yaitu:
1. Pelayanan ITIL yang sudah terbukti dan digunakan secara
global
ITIL memberikan konsep umum dan istilah dalam serangkaian best practice
terintegrasi yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam siklusnya
secara berkelanjutan. Organisasi di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa
mereka dapat beradptasi dan menyesuaikan
ITIL sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
2. Peningkatan kepuasan dan hubungan pelanggan dengan
perusahaan
ITIL dirancang untuk membantu setiap orang untuk memusatkan perhatian
mereka pada kebutuhan pelanggan dan pengalaman user daripada terlalu berfokus
kepada masalah teknologi.
3. Kualitas layanan yang lebih baik
Dengan mengadopsi konsep yang sudah terbukti, penyedia layanan dapat dengan
mudah memberikan layanan secara konsesten denga tingkatan layanan yang sudah
disepakati, efisien dan efektif. Tim support dapat memberikan layanan dengan
cepat, mengurangi downtime dan gangguan.
4. Optimalisasi penyediaan layanan di seluruh supply chain
ITIL menawarkan peluang yang signifikan untuk penyederhanaan dan
stadarisasi di seluruh partner dagang. ITIL menyediakan proses dan model untuk
membantu penyedia layanan untuk bekerja dengan bisnis mereka, pelanggan, user
dan pemasok untuk membuat keputusan bisnis mengenai peluang investasi,
optimalisasi baya, manajemen resiko, dan prioritas untuk perbaikan. Manfaat
dari penerapan best practice dari ITIL adalah:
-
Berkurangnya
biaya support sebesar 30%
-
Meningkatkan penanggulangan insiden dengan
cepat sebesar 20%
-
Peningkatan
nilai dari portofolio layanan dengan
pengurangan biaya dan resiko.
-
Keunggulan
kompetitif melalui value creation dan agile change
5.
Dengan
mengadopsi lifecycle layanan ITIL, organisasi atau perusahaan dapat berfokus
pada pemberian nilai kepada pelanggan dengan cepat dapat menyesuaikan perubahan
bisnis dan TI.
Manfaatnya meliputi:
-
Pengurangan
cycle time untuk proyek dengan perubahan sebesar 30% menjadi 50%
-
Meningkatnya
tingkat keberhasilan terhadap perubahan
-
Pengurangan
resiko dari perubahan tidak terduga
6.
Produktifitas
yang lebih baik bagi perusahaan
7.
Peningkatan
quality control
8.
Pemanfaatan
skill dan pengalaman dari karyawan dengan lebih maksimal
9.
Pemanfaatan
standar industri untuk penyediaan layanan TI berkualitas tinggi sesuai dengan
implentasi perusahaan berskala kecil maupun berskala besar
Terlepas dari keuntungan dari pengimplementasian ITSM dengan menggunakan
konsep atau framework ITIL, ITIL memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1. Konsep dari ITIL yang komprehensif dalam sifatnya dan
penggunaan yang lus dapat menyebabkan biaya yang cukup besar.
2. Versi 3 dari ITIL mencakup keseluruhan lifecycle sehingga
tidak mudah dimengerti, dimana versi 2 dari ITIL hanya berfokus pada produksi
dan support untuk proses sederhana sehingga lebih mudah untuk dimengerti.
3. Buku-buku ITIL terlalu mahal sehingga tidak terjangkau
bagi pengguna non-komersial.
4. Implementasi dan
credentialing dari ITIL membutuhkan pelatihan khusus
5. ITIL mendapat kritikan dari beberapa profesional ICT
mengenai sifatnya yang subjektif dan
emotional degradation yang berkaitan dengan perubahan work practice
6. ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja
untuk tatakelola TI
7. Biaya sertifikasi ITIL terlalu tinggi (Zahid, 2009)
ITSM mempengaruhi setiap bagian dari sebuah organisasi, dan diperlukan
untuk mendukung tujuan bisnis, dan memiliki kesamaan dengan program-program ERP
yang sudah sangat mendunia dimana keduanya membutuhkan integrasi serta
konsistensi di dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Berikut adalah komponen yang dipengaruhi oleh ITSM.
1. Proses, menerapkan kebijakan dengan mengintegrasikan
informasi, teknologi dan SDM dengan proses yang terotomatisasi.
2. Informasi, menjadi lebih standard, terdistribusi dan
mudah di akses.
3. Teknologi, untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasikan
tugas dan proses-proses yang ada.
4. Sumber daya manusia (people), menentukan peran dan
kewajiban dengan jelas untuk menghasilkan keputusan.
IBM dan ITIL
IBM (International
Business Machines Corporation) merupakan perusahaan multinasional berasal
dari Amerika, yang bergerak di bidang teknologi dan konsultasi. Melihat
perkembangan dan pentingnya pengelolaan layanan teknologi informasi, maka IBM
meluncurkan berbagai solusi yang dapat membantu perusahaan dalam
mengelola service management. IBM Global Service menerapkan
sebuah kombinasi dari kemampuan, asset, dan metode untuk membantu memastikan
kita secara sukses menggunakan kapabilitas dan menerapkan best
practices ITIL pada service management program (IBM,
2004).
Menurut IBM global
service ITSM mempengaruhi setiap bagian dari sebuah organisasi, dan
diperlukan untuk mendukung tujuan bisnis, dan memiliki kesamaan dengan
program-program ERP yang sudah sangat mendunia dimana keduanya membutuhkan
integrasi serta konsistensi di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Berikut
adalah komponen yang dipengaruhi oleh ITSM.
1. Proses,
menerapkan kebijakan dengan mengintegrasikan informasi, teknologi dan SDM
dengan proses yang terotomatisasi.
2. Informasi,
menjadi lebih standard, terdistribusi dan mudah di akses.
3. Teknologi,
untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasikan tugas dan proses-proses yang ada.
4. Sumber
daya manusia (people), menentukan peran dan kewajiban dengan jelas
untuk menghasilkan keputusan.
Service Desk
Menurut ITIL
Service Desk Merupakan sebuah fungsi organisasi TI, bisa berupa sebuah
subdepartemen atau subbagian, yang menjadi tempat terjadinya kontak atau
interaksi antara TI dengan user dan
customer (untuk selanjutnya disebut sebagai pihak bisnis). Tugas utama dari
Service Desk pada tingkatan strategis organisasi adalah meningkatkan kualitas layanan TI serta bertindak sebagai
perwakilan atau juru bicara TI terhadap pihak
bisnis. Sedangkan pada tingkatan operasional, Service Desk bertugas
sebagai Single Point of Contact untuk memberikan panduan, nasihat, serta
pemulihan layanan, jika terjadi gangguan kepada bisnis
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
- ITSM dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan di perusahaan dengan meningkatkan integrasi dengan IT
- ITSM menjadi solusi bagi perusahaan yang telah dapat menyediakan produk yang baik namun ingin meningkatkan nilai jualnya kepada customer atau pelanggan.
- ITSM memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat melakukan antisipasi terhadap kebutuhan pelanggan dan menyajikan layanan yang terbaik bagi para pelanggan.
SUMBER :
ceur-ws/org/Vol-1023/paper8.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar