Senin, 06 April 2015

BEDAH CERPEN "MAS JONI"

TUGAS II
ILMU BUDAYA DASAR
BEDAH CERPEN “MAS JONI”
Dosen                   : Auliya Ar Rahma
  


Oleh :
Ira Rochimah
1C114882
1KA08

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI
MARET 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Secara harfiah kata sastra berarti huruf atau tulisan atau karangan. Oleh karena alat yang digunakan untuk menciptakan karya sastra adalah bahasa, maka seni sastra di sebut juga seni bahasa. Dalam arti kesusastraan lama, istilah sastra berarti buku baik yang berisi tentang sejarah, dongeng maupun peraturan undang- undang.
Sedangkan Sastra Indonesia, adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara atau karya seni yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya).
Secara urutan waktu sastra di Indonesia terbagi atas beberapa angkatan, yaitu Angkatan Pujangga Lama, angkatan Sastra Melayu Lama, angkatan Balai Pustaka, angkatan Pujangga Baru, angkatan 1945, angkatan 1950-1960-an, angkatan 1966-1970-an, angkatan 1980-1990an, angkatan Reformasi, angkatan 2000-an.
Berdasarkan sejarahnya, sastra dibagi menjadi dua periode yaitu sastra lama dan sastra baru. Sastra lama, sering juga disebut dengan kesusastraan klasik atau tradisional (sastra melayu). Zaman berkembang nya kesusastraan klasik ini ialah sebelum masuknya pengaruh Barat ke Indonesia atau bersamaan dengan masuknya agama islam pada abad ke-13. Beberapa bentuk karya sastra lama yaitu: syair, pantun, gurindam, hikayat, dongeng dan tambo.
Sedangkan Sastra Baru sering disebut kesusastraan baru atau sastra modern, yaitu yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Sastra baru juga dapat diartikan sastra yang telah dipengaruhi oleh karya sastra asing sehingga sudah tidak asli lagi. Beberapa bentuk karya sastra modern yaitu: novel, cerpen, puisi, drama dan roman.
Dalam makalah ini saya akan menyampaikan salah satu sastra modern yaitu cerpen karya Joseph Christoffel dengan judul “Mas Joni“

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.                  Cerpen
2.                  Identitas Cerpen “Mas Joni”
3.                  Unsur-unsur Instrinsik dari Cerpen “Mas Joni”
4.                  Unsur-unsur Ekstrinsik dari Cerpen “Mas Joni”





BAB II
ISI
A.    Cerpen
Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu karya sastra tertulis dalam bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen merupakan karya sastra yang lebih banyak diminati karena lebih ringan dan tidak membutuhkan banyak waktu,  baik untuk membuat maupun membacanya. Pengertian cerpen menurut para ahli pun beragam dan dari berbagai sudut pandang. Secara sederhana, cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspek nya yang terkecil. Definisi lain menyebutkan bahwa cerpen adalah prosa yang menceritakan salah satu masalah kehidupan pelakunya sehingga hanya memiliki alur tunggal. Cerpen cenderung padat dan langsung pada tujuannya bila dibandingkan dengan karya-karya fiksi lainnya yang lebih panjang, yakni novel.
Ciri Ciri Cerpen pada umumnya yaitu bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya. Penokohannya  sangat  sederhana,  singkat,  dan  tidak  mendalam. Menceritrakan  satu  kejadian,  dari  terjadinya  perkembangan  jiwa  dan  krisis,tetapi  tidak  sampai menimbulkan  perubahan  nasib. Terdiri  kurang dari 10.000 kata. Sanggup meninggalkan kesan mendalam dan mampu meninggalkan  efek pada perasaan pembaca. Hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya saja. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat. Beralur tunggal dan lurus. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
Cerita fiksi seperti cerpen dan novel dapat kita analisis dengan dua segi, yaitu unsur yang meleklat pada tubuh karya sastra itu sendiri (unsur intrinsik) dan unsur yang ada di luar tubuh sastra itu sendiri (unsur ekstrinsik).
      1.            Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup :
·         Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
·         Latar (setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. Unsur latar dapat dibedakan kedalam 3 unsur pokok yaitu, tempat, waktu dan suasana.
-          Latar Tempat   : Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu.
-          Latar Waktu    : Latar waktu berhubungan dengan "kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
-          Latar suasana  : Latar suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan jalan cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung dalam suasana tertentu
·         Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
-          Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
-          Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
-          Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
-          Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
-          Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
-          Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
-          Ketegangan menurun/antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
-          Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
·         Perwatakan
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
-          Dialog tokoh
-          Penjelasan tokoh
-          Penggambaran fisik tokoh
·         Tokoh
Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:
-          Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
-          Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
-          Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
·       Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.


2.      Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
-          Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
-          Latar belakang kehidupan pengarang
-          Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
B.     Identitas Cerpen “
§  Judul : Mas Joni
§  Pengarang : Joseph Christoffel
§  Tahun : 2013
§  Sinopsis :
        Ogi seorang anak kecil yang gemar bermain robot-robotan bersama bang Roy, kakaknya. Pada suatu ketika bang Roy menceritakan bahwa ia melihat bagian badan robot-robotan yang selama ini mereka cari di toko mainan bang Kumis di depan sekolahnya. Hingga akhirnya Ogi memutuskan untuk pergi ke toko mainan didepan sekolahnya sendirian. Ogi pun tersesat tidak tau arah untuk pulang. Sampai akhirnya semua itu hanyalah mimpi yang mengingkatkan nya saat Ogi masih kelas 1 SD.

C.     Unsur – Unsur Instrinsik Cerpen “Mas Joni”
Berikut adalah unsur – unsur instrinsik cerpen “Mas Joni”
§  Tema   : Pengalaman masa kecil
§  Latar
-          Latar tempat    : Rumah, jalanan, Pangkalan ojek, Warung, Kali, Perumahan
-          Latar waktu     : Siang hari dan sore hari
-          Latar suasana  : Sepi, sunyi, menegangkan
§  Alur     : Alur mundur, terlihat dari jalan cerita yang menceritakan masa kecil nya.
-          Pengantar        : Ketika Ogi mencari bang Roy untuk bermain orang-orangan.
-          Penampilan masalah    : Ketika Ogi membayangkan bagaimana bentuk bagian robot yang dilihat oleh bang Roy di toko mainan depan sekolah
-          Puncak ketegangan     : Ketika ogi tersesat, dan mencari jalan yang benar untuk pulang
-          Ketegangan menurun  : Ketika bertemu seorang nenek dan ibu mas Joni lalu diantar pulang oleh mas Joni
-          Penyelesaian    : Ketika ogi melihat warung tempat dia biasa membeli telur
§  Perwatakan     :
-          Ogi  : Nakal, percaya diri, banyak ingin tahu
-          Bang Roy : Suka bermain
-          Om Samsudin : Rajin
-          Rayhan : Peduli
-          Nenek : Baik
-          Ibu mas Joni : Baik
-          Mas Joni : Baik, tangguh, suka menolong
-          Rosa : Penakut
§  Tokoh  : Dalam cerpen “mas Joni” memiliki Tokoh Protagonis yaitu Ogi. Kemudian juga terdapat tokoh pembantu yaitu bang Roy, om Samsudin, bang Shol, Rayhan, nenek, ibu mas Joni, mas Joni, Rosa
§  Amanat           :
-          Seorang anak tidak diperbolekan pergi sendiri, sebagai orang tua harus mengawasi anak dengan baik.
-          Selalu berterimakasih bila dibantu orang


D.    Unsur – Unsur Ekstrinsik Cerpen “Mas Joni”
§  Nilai Agama    :
-          Membantu sesama tanpa pamrih
-          Selalu membantu orang tua
§  Nilai Sosial      : Membantu sesama manusia  




BAB III
KESIMPULAN

Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu karya sastra tertulis dalam bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen memiliki dua unsur yaitu, unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik diantaranya adalah tema, latar, alur, watak, tokoh, dan amanat. Unsur Ekstrinsik diantaranya adalah nilai agama, nilai budaya, nilai politik, nilai ekonomi, nilai sosial, dan latar belakang pengarang serta keadaan sosial saat cerita tersebut diciptakan.
Pada cerpen “Mas Joni” dapat disimpulkan bahwa Ogi adalah seorang anak yang pemberani dan ingin banyak tahu. Karna sifat yang ingin banyak tahu nya itu lah Ogi sampai tersesat tidak tau arah pulang. Pada saat tersesat Ogi dibantu diantar pulang oleh mas Joni. Sesampai nya Ogi dirumah Ogi lupa mengucapkan terimakasih kepada mas Joni karena sudah mengantarkan nya kembali kerumah. Semua itu hanyalah mimpi yang mengingatkan Ogi akan sebuah perjalanan menakjubkan di masa kecil bersama mas Joni.
Dalam cerpen “Mas joni” ini dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa membantu sesama manusia itu sangatlah penting tetapi tak lupa berterimakasih bila sudah dibantu.






DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar